Bersaksi Trus Sampai Tuhan Datang
Bersaksi.. bersaksi.. bersaksi Haleluya
Bersaksi trus sampai Tuhan datang
Sobat tuaian pasti tahu lagi rohani ini sejak sekolah minggu. Begitu pentingnya bersaksi bagi umat pilihan Allah, hingga para pelaku firman menciptakan dan menempatkan lagu bersaksi ini dari sejak kanak-kanak. Perintah untuk bersaksi ini diinisiasi oleh Yesus Kristus sendiri seperti tercatat:
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. (Kisah Para Rasul 1:8)
Mengapa kita perlu bersaksi?
Kesaksiaan dapat diartikan sebagai suatu tindakan menceritakan suatu peristiwa dimana kita menjadi pelakunya, baik dengan cara melihat, mendengar, dan mengalami langsung kedahsyatan Tuhan.
Setidaknya ada tiga hal pokok yang perlu kita perhatikan ketika menjalankan kesaksiaan sampai ke ujung bumi. Tulisan ini merujuk ke salah satu modul Pelatihan Murid Kristus yang saya ikuti di gereja dimana saya sekarang tertanam dan bertumbuh.
Pertama, Yesus mengasihi orang berdosa tetapi membenci dosa (Matius 11:19)
Kita ketahui dan imani bahwa Yesus diutus Bapa ke dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa, termasuk saya. IA sangat mengasihi kita. Namun, pada saat yang bersamaan IA membenci dosa karena dosalah manusia terhalang untuk mengalami kedahsyatan Tuhan. Ingat, Tuhan membenci dosanya, bukan orangnya. Kita akan terus menjalankan Kasih Tuhan untuk terus mengasihi sesama kita, terlebih kepada orang berdosa – kita tetap harus mengasihinya.
Kedua, Kesaksian itu memuliakan Allah (Yohanes 4:39)
Sebuah kisah tentang perempuan Samaria yang setelah mengalami Tuhan, ia menyaksikannya ke banyak orang dan satu kota Samaria diselamatkan untuk Tuhan. Ada greget di dalam roh kita ketika mengalami kedahsyatan Tuhan yang menggiring kita untuk menyaksikannya (menceritakannya) kepada orang-orang, termasuk kepada anggota keluarga, saudara, tetangga, teman sekolah, teman kerja, bahkan orang-orang yang kita jumpai di suatu tempat atau perjalanan. Ketika dorongan roh menguat untuk kita menyampaikan peristiwa kebesaran Tuhan kepada seseorang, marilah kita taat untuk mengerjakannya. Bukan tidak mungkin, contohnya, ketika kita didorong kuat oleh Roh Kudus untuk bersaksi di kereta ketika kita melakukan perjalanan, satu gerbong bahkan seluruh orang yang berada dalam rangkaian kereta tersebut bertobat dan menerima Yesus sebagai penyelamat dan Tuhan Raja segala raja.
Peristiwa bersaksi ini sebaiknya disampaikan dengan alur sebagai berikut: Kehidupan sebelum mengenal Tuhan, peristiwa penting (atau titik balik) perjumpaan dengan kasih Tuhan, dan kehidupan setelah mengenal Tuhan. Contohnya:
Kehidupan saya sebelum mengenal Tuhan sangat jauh dari perintah-perintah Allah, hidup dalam kecemaran, kekerasan, kedengkian, pemarah, berpesta pora hingga larut malam, dan lain sebagainya. Hingga pada suatu waktu, dimana ketika saya menyerahkan diri dalam baptisan air dimana saat itu saya mengalami perkenanan Tuhan yang luar biasa hingga membawa kehidupan yang penuh sukacita dan ringan. Setelah peristiwa itu, saya berjalan dalam anugerah Tuhan dimana saya merasakan begitu ringannya menghadapi setiap tantangan yang datang. Hati saya selalu dipenuhi sukacita dan ucapan syukur, hingga akhirnya saya mudah tidur dengan nyenyak 🙂
Ketiga, Injil adalah kuasa yang menyelamatkan (Roma 1:16-17)
Sebagai amanat Agung, injil harus disampaikan ke seluruh umat manusia. Ini tugas saya, dan Anda. Injil itu memiliki kuasa untuk menyelamatkan manusia. Tanpa injil, keselamatan manusia hanya menjadi catatan sejarah saja. Injil memua tiga inti sari: semua manusia telah berdosa, semua usaha manusia adalah sia-sia, dan hanya dengan PERCAYA YESUS sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita dapat diselamatkan.
Sobat tuaian, mari kabarkan injil. Pengabaran injil juga bisa melalui kehidupan keseharian kita. Hidup kita ini sesungguhnya kesaksian yang hakiki. Hidup kita adalah buku yang terbuka untuk dibaca oleh banyak orang untuk melihat apakah kemuliaan Tuhan bekerja melalui hidup kita, atau malah sebaliknya. Yuk, kita jaga hidup kita dengan segala kewaspadaan untuk dapat memancarkan sinar kemuliaan Allah.
Mari kita mulai bersaksi dan terus bersaksi sampai Tuhan datang. Tuhan Yesus memberkati. [HS]
[themify_hr color=”yellow” width=”10″ border_width=”10″]
Mau menyebarkan kesaksian tentang kedahsyatan Tuhan dalam hidup Anda, silakan email kesaksian Anda ke editor [at] callharis.com
[themify_hr color=”yellow” width=”10″ border_width=”10″]