Rahmat Effendi Bapak Toleransi Beragama dari Bekasi

Toleransi beragama di Indonesia semakin kuat. Pernyataan tegas Rahmat Effendi, seorang Walikota Bekasi patut diacungi jempol. Beliau menyampaikan, “Lebih baik tembak kepala saya daripada cabut izin gereja”.
Pernyataan ini disampaikan oleh Rahmat Effendi di hadapan para kelompok intoleran yang mendesak dicabutnya izin Gereja Katolik Santa Clara di Kota Bekasi.

Kita ketahui bahwa di Kota Bekasi ada desakan dari kelompok masyarakat yang menuntut pencabutan izin Gereja Santa Clara. Menurut mereka, keberadaan Gereja Santa Clara adalah upaya kristenisasi masyarakat setempat. Jika kita lihat perkembangan toleransi beragama di Indonesia, sebenarnya toleransi kita sudah sangat baik. Namun, masih saja ada kelompok intoleran yang memaksakan kehendaknya dengan dalih kristenisasi. Perlu diketahui bahwa untuk mendirikan rumah ibadah Gereja diperlukan IMB dan memiliki setidaknya 90 orang jemaat dan disetujui oleh 60 orang warga sekitar dimana gereja tersebut berdiri. Untuk kedua syarat itu, Gereja Santa Clara telah memenuhinya.




Di hari yang berbeda, 20 Maret 2017, Rahmat Effendi menerima penghargaan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia karena dipandang berhasil menjaga toleransi dan kebebasan beragama di kota Bekasi, khususnya setelah berhasil menangani penolakan masyarakat terhadap empat gereja yang berdiri di kotanya, yaitu Gereja Santa Clara, Gereja Galilea, Gereja Kalamiring dan Gereja Manseng. Penghargaan KOMNAS HAM tersebut juga diterima oleh Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA, Walikota Bandung Ridwan Kamil dengan tajuk “Pemerintah Daerah Berdedikasi dalam Perlindungan dan Pemenuhan atas Hak Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Tahun 2017”

Sekilas tentang Rahmat Effendi

Rahmat Effendi lahir pada tanggal 3 Februari 1964, menikah dengan Gunarti dan dikarunia 5 orang anak. Ia merupakan kader Partai Golongan Karya yang lahir dari keluarga pemeluk Islam. Beliau menempuh pendidikan di Universitas Pasundan, Bandung. Karir politiknya semakin bagus ketika ia berhasil memenangkan pemilukada Kota Bekasi untuk periode 2013-2018.

Biarlah tolernasi beragama di Indonesia semakin tumbuh subur. Seluruh masyarakat dapat menjalankan agama dan kepercayaannya dengan bebas dalam koridor hukum yang berlaku. Setiap pihak bisa saling menghargai dan menghormati perbedaan sampai kelompok intoleran gerah dan menghentikan gerakan mereka.



Sumber foto: @teman bang Pepen