Implikasi Azas-azas Lingkungan

Oleh: Harisman Simangunsong XV, MPd
ASAS 1.    Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
IMPLIKASI

  1. Karena energi tidak dapat diciptakan, maka manusia suatu saat akan kehilangan sumber-sumber energi. Salah satu contoh yang paling jelas adalah exploitasi berlebihan sumber energi minyak yang didapat dari fosil.
  2. Manusia memerlukan teknologi untuk dapat merubah energi ke bentuk lainnya. Contohnya, penggunaan teknologi motor listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak.
  3. Setiap ada proses pembakaran maka ada energi yang dilepas yang menyumbang terjadinya pemanasan global. Perlu diketahui bahwa pemanasan bumi itu memang wajar dan polusi mempercepat terjadinya pemanasan global.
  4. Pemanfaatan energi matahari. Energi matahari dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

ASAS 2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien
IMPLIKASI

  1. Oleh karenanya, teknologi atau sistem pengolahan limbah/sisa energi harus diperbarui dari waktu ke waktu untuk mencapai tingkatan limbah yang seminimum mungkin. Berkaitan dengan ini, kita perlu mengetahu jenis-jenis limbah dari pengubahan energi. Pengetahuan ini akan membantu manusia untuk lebih bijak melakukan pengubahan energi. Contohnya, limbah nuklir Chernobyl yang mengakibatkan kematian dan cacat pada bayi lahir.
  2. Manusia harus menyadari bahwa limbah pasti ada. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi atau memanfaatkan limbah hasil pengubahan energi. Misalnya, penggunaan tumbuh-tumbuhan, kotoran hewan dan lain sebagainya untuk menghasilkan bahan bakar. Limbah dari pengubahan energi tersebut dapat digunakan, misalnya untuk bahan makanan ternak, pupuk dan lain sebagainya.

Asas 3.      Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber alam
IMPLIKASI

  1. Kelestarian dari semua sumber daya alam tersebut di atas harus menjadi prioritas karena jika tidak, manusia akan semakin kehilangan sumber alam. Lebih khusus lagi untuk sumber daya alam yang tidak terbarukan, seperti energi yang dihasilkan dari minyak bumi. Selain itu pemahaman tentang siklus atau sumber daya yang terbarukan seperti energi yang dihasilkan dari angin, air, tumbuhan dan hewan perlu ditanamkan, sehingga teknologi pengubahan energi tidak akan banyak menimbulkan polusi yang selanjutnya akan merusak rantai pemulihan alamiah pada sumber-sumber daya terbarukan tersebut.
  2. Contoh untuk keanekaragaman sebagai sumber daya alam berimplikasi pada perlunya penyusunan peraturan yang berkaitan dengan sistem pengolahan lahan. Misalnya, suatu wilayah hanya ditanami oleh satu jenis tanaman, model ini lebih berpeluang membuat tanaman tersebut cepat punah.

ASAS 4.    Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanya sudah optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak ada pengaruh yang menguntungkan lagi.

IMPLIKASI

  1. Pertimbangan terhadap asas ini menuntut, khususnya manusia, untuk lebih bijak memanfaatkan lahan tanah. Ketidaktahuan akan sistem ini hanya akan membuat upaya-upaya yang dilakukan, seperti oleh petani, akan sia-sia. Contohnya, jika satu meter lahan tanaman jambu hanya akan mendapatkan hasil maksimal dengan ditanami oleh 4 pohon jambu – penambahan/pengurangan pohon jambu di lahan tersebut tidak akan berdapat baik terhadap hasil tanaman.
  2. Ekploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam akan membuat alam mencapai titik jenuhnya. Pada tingkatan ini, alam akan berusaha memulihkan dirinya. Dengan demikian, batas-batas exploitasi sumber daya alam harus diterapkan. Jika tidak, berbagai persoalan lingkungan akan segera bermunculan.

ASAS 6.    Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung  berhasil mengalahkan saingannya itu.
IMPLIKASI

  1. Tingginya populasi suatu spesies menunjukkan keberhasilan mereka untuk mengalahkan saingannya. Sebaliknya, punahnya satu spesies menunjukkan semakin sedikitnya keluarga dari spesies tersebut. Sedikitnya jumlah spesies membuat mereka tidak sanggup mengalahkan saingannya. Oleh karenanya, penakaran /perlindungan spesies yang hampir punah sangat penting untuk dilakukan.

Contoh: Tanaman padi dan pisang di satu lahan/ekosistem tertentu. Pisang mendominasi ruang (lahan) dan makanan dibandingkan padi [Eva]; Tanaman yang jumlahnya sedikit, sperti gulma, alang-alang yang bersifat mengganggu juga dapat mendominasi lahan dan ruang. [Fadli]
2. Berkaitan dengan pembukaan lahan, khususnya di daerah-daerah yang spesiesnya hampir punah, harus memberikan ruang kepada spesies tersebut untuk berkembang, dan jika mungkin mendukung spesies tersebut membangun ekosistem barunya.
ASAS 11. Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum dewasa).
IMPLIKASI

  1. Perlu diperhatikan keseimbangan antar sistem karena kesenjangan di antaranya akan menimbulkan chaos atau usaha untuk menguasai.
  2. Diperlukan pemerataan sistem di setiap ekosistem. Sebagai contoh, jika suatu sistem tanaman sudah mantap, maka jika ada sistem lain (Sistem II)  di sekitar lahan tanaman tersebut, tidak akan maju atau bertumbuh dengan baik, sebaliknya, sistem kedua akan didominasi oleh sistem I.

Asas 14.          Derajat pola keteraturan turun-naiknya populasi bergantung kepada  jumlah keturunan  dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan  mempengaruhi populasi itu.
IMPLIKASI

  1. Asas ini mengarahkan pada perlunya kestabilan rantai makanan pada suatu ekosistem. Jika rantai makanan pada suatu ekosistem tidak terbentuk, maka pertumbuhan populasi untuk spesies tersebut tidak stabil.
  2. Diperlukan perbaikan keturunan dengan cara kawin silang sehigga kualitas suatu spesies akan semakin meningkat. Selain itu diperlukan pengaturan jumlah populasi untuk suatu spesies agar daya dukung ekosistemnya memadai.

Contoh: hubungan naik turunnya populasi ayam, musang dan harimau. Ketika musang sedikit, ayam banyak, sehingga dapat dilihat “booming”