Keluarga Kristen dalam Alkitab: Bangunlah Seperti ini

Keluarga Kristen dalam Alkitab membantu kita untuk membangun dasar yang benar. Ini adalah hal pokok.

Mazmur 11:3 Apabila dasar-dasar dihancurkan apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?

Membangun sebuah rumah atau gedung yang kuat, sangat ditentukan dasar atau pondasi yang diletakkan sebagai penopang dari sebuah bangunan.

Seorang arsitek selalu merencanakan terlebih dahulu sebelum ia memulai pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan. Seorang arsitek biasanya mempunyai gambaran besar perencanaan (Blueprint) atau yang dikenal sebagai cetak biru.

Seorang ahli bangunan akan memperhatikan secara detail seluruh bahan-bahan yang akan dipakainya, ukuran, campuran bahan bangunan yang dibutuhkan, ketinggian dan tebal bangunan yang akan dikerjakan.

Semua sudah dalam perencanaan yang matang dan minim dari sebuah kesalahan dalam membangun.

Demikian juga dalam membangun rumah tangga, perlu memperhatikan segala sesuatu, seperti seorang arsitek bangunan yang memiliki gambaran besar sebuah proyek yang akan dikerjakan.

Tidak ada bedanya dalam membangun rumah tangga, kita harus memiliki manual book sebagai panduan memulai membangun rumah tangga.

Alkitab adalah satu-satunya manual book kehidupan yang sampai hari ini dan sampai Tuhan datang, sangat relevan bagi panduan perjalanan spiritual manusia di bumi.

Keluarga Kristen dalam Alkitab

Untuk itu, dalam membangun keluarga Kristen menurut Alkitab, maka langkah yang perlu dilakukan:

  1. Memiliki manual book (Alkitab)
    1 Korintus 3:10; Ibrani 3:4

Satu alasan yang sangat kuat bagi orang percaya memiliki Alkitab, baik berbentuk elektronik atau buku, yaitu bahwa
Alkitab merupakan kitab suci yang kita pegang dan percayai sebagai penuntun kehidupan.

Apa yang diperlukan manusia dari kelahiran sampai kematian, bahkan kekekalan ada dalam Alkitab, salah satunya tentang keluarga.

Setiap pembelian barang-barang berharga, seperti elektronik dan lain sebagainya, selalu dilengkapi buku panduan, bagaimana cara merangkai atau cara menggunakan dan semua dijelaskan sampai detail, supaya kita dengan mudah dapat merangkai atau menggunakan dengan baik tanpa mengalami hal yang membahayakan.

Belum lama ini saya membeli rak barang di sebuah toko, dan pelayan toko menawarkan jasa perakitan, tapi saya bilang tidak perlu, saya mau merakit sendiri di rumah, singkat cerita sampai di rumah saya buka dan saya melihat buku panduan merakit rak.

Sepertinya gampang hanya tinggal disambung-sambung saja, tapi ternyata saya bongkar pasang berulang-ulang karena terjadi kesalahan, sampai saya menemukan kesalahan itu dimana, baru saya bisa menyelesaikan pekerjaan itu.

Di sini kita bisa belajar, dibutuhkan keahlian dan kejelian atau keakuratan dalam melakukan segala sesuatu.

Sekalipun sudah ada buku panduan namun dalam praktek pekerjaan, kita masih bisa membuat kesalahan.

Bukankah demikian dalam hidup kita dalam membangun rumah tangga? Semua masalah dalam keluarga hanya disebabkan dari hal yang kecil yang kita anggap remeh dan tidak penting.

Untuk itu jangan ceroboh dalam membangun keluarga Kristen berdasarkan Alkitab.

  1. Jangan menambah atau mengurangi
    (Ulangan 4:2; 12:32; Amsal 30:6)

Runtuhnya gedung-gedung yang baru dibangun disebabkan oleh oknum-oknum yang dengan sengaja mengurangi bahan dan ukuran standar yang sudah ditetapkan.

Kecerobohan dan unsur kesengajaan inilah, yang mengakibatkan runtuhnya gedung, sekalipun dilihat dari usia bangunan tergolong baru.

Tidak sedikit keluarga-keluarga baru mengalami kehancuran dalam keluarga. Mereka tidak mampu menghadapi goncangan-goncangan kehidupan yang menimpa mereka.

Percekcokan, pertengkaran, kekerasan bahkan sampai terjadi perceraian disebabkan oleh hal-hal yang sepele.

Alasan yang mendasar tersebut terjadi, kebanyakan dari mereka mengabaikan rambu-rambu, aturan-aturan yang sudah ditetapkan (apa yang dikatakan Firman Allah), mengurangi atau tidak sesuai dengan petunjuk-petunjuk.

Mulainya sebuah masalah dari zaman penciptaan, dalam kitab kejadian, dimulai dari taman Eden yaitu ketidaktaatan manusia terhadap ketetapan Allah.

Jika kita ingin melihat keluarga kita kuat, seisi keluarga harus memegang erat ketetapan Allah dan jangan mencoba untuk mengurangi atau menambahi apa yang sudah diajarkan Tuhan Allah kita.

  1. Membudayakan kasih Kristus dalam keluarga, sebagai solusi segala sesuatu (1 Petrus 4:8; Amsal 10:12)

Allah menyelesaikan permasalahan antara manusia dengan Allah lewat kasih (Yohanes 3:16) dengan pengorbanan AnakNya, Yesus Kristus. Sebab Allah itu kasih, jika dalam keluarga ada kasih artinya di dalam keluarga tersebut ada Allah, dan menghendaki budaya sorga itu terjadi diantara hidup keluarga orang percaya.

Peradaban sorga tidak saling menyerang, tidak saling menghakimi, tidak saling membenci, melainkan kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama (1 Korintus 13:4-8).

Seluruh isi hukum taurat disempurnakan dengan dua hukum, yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia (Markus 12:28-31; Matius 7:12) yaitu perbuatan baik yang dikehendaki Allah.

Jika nilai-nilai kerajaan Allah ini memenuhi hidup orang percaya, pastilah tidak akan pernah kita dengar keributan di tengah-tengah keluarga orang percaya.

Lakukanlah apa yang baik dan benar dan kerjakanlah apa yang mendatangkan kebaikan bagi keluargamu, dengan sukacita dari Tuhan, maka keluarga yang kuat bukan lagi menjadi isapan jempol di kalangan keluarga GKSI BETLEHEM.

Artikel ini dimuat di Voice Sangkakala GKSI Betlehem.

Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat dan berkenan membagikannya.