Mujizat Itu Nyata: Alami Sekarang dan Selamanya

Mujizat itu nyata sampai sekarang dan untuk selama-lamanya. Mujizat adalah bagian dari umat percaya. Hal sebaliknya berlaku, masa iya umat percaya tidak mengalami mujizat Tuhan.

Pada hari ini, saya mau membagikan bagaimana agar kita dapat menikmati mujizat dari Tuhan, Tentunya sayapun sudah pernah mengalami bukan sekali atau dua kali, tetapi sudah terlalu sering yang terjadi dalam kehidupan pribadi saya. Ketika saya bertanya dan meminta arahan Tuhan untuk bagaimana menjelaskan agar mudah dimengerti dan dipahami, saya diingatkan kisah tentan seorang perempuan yang mengalami pendarahan selama 12 tahun.

Mari kita lihat ceritanya di dalam Markus 5:25-34.

Pada ayat 26 dikatakan telah banyak tabib yang mengobatinya, bahkan hartapun ludes dan keadaan malah makin bertambah parah. Mungkin keadaan kita tidak sakit seperti yang dikisahkan ini, bisa juga situasi keadaan hidup kita yang sudah mentok, masalah lain yang berat, bahkan sudah di ujung tanduk.




Ada beberapa poin yang dapat kita ambil dari Firman rujukan ini, yaitu:

Pertama, Tuhan mau kita sepenuhnya bergantung kepadaNya. Jangan pernah kita mengandalkan kekuatan kita, ataupun harta yang kita miliki, bahkan kenalan ataupun hubungan dengan orang lain.

Kedua, Mencari Tuhan dengan keteguhan, ketekunan dan kegigihan yang melampaui batas kekuatan kemanusiawian kita. Pada ayat 27, perempuan itu berusaha mencari dan mau berjumpa dengan Tuhan untuk menjamah jubahNya. Coba kita berpikir, tentang perempuan itu, pasti keadaannya lemas, lemah, dan tidak berdaya. Bahkan pada ayat 26 dikatakan keadaan perempuan itu sudah parah. Bagaimana dengan kita, ketika sakit atau banyak pergumulan/ masalah/ beban berat, seberapa besar usaha kita untuk mencari Tuhan?

Ketiga. Percaya sepenuh hati dan mengimaninya. Pada ayat 28, perempuan itu berkata asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh. Kita harus yakin percaya sepenuh hati, tidak bimbang bahwa Tuhan sanggup melakukan mujizat itu bagi kita.

Keempat. Ketika mujizat itu kita terima, kita harus mengakui bahwa hal itu terjadi karena Tuhan Tuhanlah yang melakukannya. Kita harus bersyukur kepadaNya dan mengakui mujizat Tuhan yang dahsyat itu. Ingatlah untuk tetap bersyukur apapun keadaan kita. Bahkan di balik penderitaan pun Allah tetap punya rencana indah untuk kita. Dia adalah Sang Maestro kehidupan kita. Tanpa campur tanganNya, kita tidak dapat berbuat apa-apa, bukan?

Kelima. Bagikan dan beritakan kabar baik tersebut, karena banyak orang yang membutuhkan mujizat dariNya. Ketika kita menyampaikan kabar baik melalui kesaksian kita, Tuhan Allah disukakan. Tuhan Allah akan terus menjagai kita dan mengurapi lidah bibir kita untu menyampaikan kesaksian tentang kedahsyatanNya. Buktinya melalui kisah perempuan ini tercatat dalam Markus 5:25 dan bisa dibaca oleh semua orang.

Seberat apapun.pergumulan, entah itu sakit penyakit, masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah keuangan, mujizat Tuhan itu masih ada, yang terpenting kita berserah penuh kepadaNya, Dia pasti bertindak. Amin. (Oleh Hendy Wijaya)