Model Pembelajaran Prinsip-prinsip Ekologi Dasar

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ONLINE TENTANG PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI DASAR SECARA INTEGRATIF KE DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII:  Sebuah Penelitian dan Pengembangan (R&D) 

Harisman Simangunsong, MPd

Abstract: This research and development (R&D) is an attempt to develop an online learning model of basic ecological principles integrated into Bahasa Indonesia subject. This R&D refers to relevant literature which contribute to the comprehension of online learning, which is an Integrative Learning Design Framework (ILDF) for Online Learning that involves three main steps, namely (a) exploration phase, (b) enactment phase, and (c) evaluation phase. The exploration phase was conducted by preparing instructional goals, need analysis and curriculum analysis and blog design selection. While enactment phase was conducted by giving students pre-test and post-test. The result of enactment was used to evaluate the model. Also, the prepared model was developed by referring to the result of online survey to the potential users, namely Students grade 7 at SMPN 12 Bekasi.
The effectiveness of the developed model was measured by means of pre-test and post-test. The pre-test and post-test used one similar type of test. The pre-test was given before the students visited the Ekodukasi, and the post-test was given after the students visited the Ekodukasi. The result showed that the model can be used as a learning source for Bahasa Indonesia teachers who want to deliver basic ecological principles through their predetermined topics. It is approved by the difference mean between pre-test and post-test score, namely 6.8 (pretest) and 7.8 (post-test). These findings contribute to the change of role of teachers from a resource person to a facilitator.
Accordingly, the teacher should be literate to Information and Communication Technology, especially instructional blog features.
//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js


//

RINGKASAN PENELITIAN

Penelitian dan Pengembangan ini berangkat dari kebutuhan akan pentingnya tambahan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup yang dianggap kurang sampai sekarang ini. Hal ini ditandai dengan masih sedikitnya sekolah yang memberikan Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai satu mata pelajaran wajib kepada siswanya. Selain itu, banyak penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang kaya akan penggunaan visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang selanjutnya berkontribusi kepada peningkatan pengetahuan siswa.
Lebih lanjut, penelitian dan pengembangan ini juga didasarkan oleh cepatnya perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi yang dijadikan media untuk pembelajaran, contohnya blog. Meski sudah banyak blog pembelajaran, namun yang benar-benar spesifik membahas tentang prinsip-prinsip ekologi dasar, selama penelitian ini dilakukan, belum ada yang dibuat oleh dan untuk masyarakat Indonesia. Sehingga pengembangan pembelajaran secara online semakin diperlukan. Selain dapat membantu guru-guru, khususnya guru Bahasa Indonesia, yang ingin mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi dasar ke dalam mata pelajaran yang diasuhnya, pengembangan blog ini juga ditujukan untuk membantu siswa belajar secara mandiri.
Dengan merujuk ke Integrative Learning Design Framework (ILDF) for Online Learning yang mencakup tiga tahapan utama, yaitu (a) exploration phase, (b) enactment phase, dan (c) evaluation phase, karakteristik siswa kelas 7, komponen-komponen pembelajaran online dan pengetahuan tentang prinsip-prinsip ekologi dasar, model pembelajaran ini dikembangkan dan diberi nama Ekodukasi.
Ekodukasi dikembangkan dengan mengikuti tahapan-tahapan pengembangan model yang sejalan dengan kaidah penelitian dan pengembangan. Dimana model dikembangkan terlebih dahulu dengan merujuk ke teori-teori yang relevan, hasil survei online yang dilakukan oleh pengembang, ujicoba awal kelompok 1, ujicoba awal kelompok 2 dan uji utama kepada 28 siswa di SMPN 12 Bekasi. Sementara untuk mengetahui efektifitas blog pembelajaran Ekodukasi ini, setiap siswa diberikan pre-test dan post-test. Adapun soal yang diberikan pada pre-test dan post-test merupakan soal yang sama.
Berdasarkan hasil pre-test dan post-test, dapat disimpulkan bahwa Ekodukasi ini dapat digunakan oleh guru sebagai sumber belajar. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa sebelum mengunjungi blog Ekodukasi adalah sebesar 6,8 sementara rata-rata nilai siswa setelah mengunjungi blog Ekodukasi adalah 7,8. Dengan hasil penelitian ini, peranan guru sebagai sumber informasi berubah menjadi fasilitator pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan dan pengetahuan guru tentang fitur-fitur pembelajaran secara online sangat penting untuk ditingkatkan.

Seperti biasa: kalau menurut kamu postingan ini bermanfaat, bagikan ke teman kamu ya. Terima kasih selamanya.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js


//